MlatenMania.com - Penggunaan bahan-bahan alami untuk tujuan kesehatan masih terus dilakukan oleh masyarakat umum. Salah satu bahan alami yang dipercaya berperan pada kesehatan adalah Asam Jawa (Tamarindus indica). Di Indonesia, bahan ini disebut sebagai asam jawa. Khasiat Asam Jawa (Tamarindus indica) dalam kesehatan telah banyak dipercaya oleh masyarakat dunia sehingga menyebabkan berkembangnya berbagai penelitian, mulai dari untuk mengetahui isi dan kandungan bahan aktif Tamarindus indica yang kemungkinan mempunyai potensi, hingga pada mekanisme perannya pada berbagai kondisi dalam tubuh. Penelitian yang berkembang bahkan sampai pada kemungkinan peran Asam Jawa (Tamarindus indica) dalam menghambat kanker.
Asam Jawa (Taraindus Indica) |
Asam Jawa (Tamarindus Indica)
Tamarindus indica adalah suatu spesies pohon yang hidup di daerah tropis dan subtropis, termasuk dalam genus monotipik, dan berasal dari subfamily Caesalpinioideae family-nya Leguminosae (Fabaceae). Berikut adalah klasifikasi Tamarindus indica di dalam Integrated Taxonomic Information System – Plant Data base:
Sub Kingdom: Tracheobionta
Division: Spermatophyta
Sub Division: Magniliophyta
Class: Magnoliopsida
Sub Class: Risidae
Ordo: Fabales
Family: Fabaceae
Genus: Tamarindus L.
Species: Tamarindus indica L.
Provinsi yang dikenal menghasilkan tumbuhan ini adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur termasuk Madura, Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Bali dan Sulawesi Selatan. Tumbuhan ini biasanya tumbuh pada dataran rendah dan menjadi pohon yang ditanam di pinggir jalan sebagai pohon pelindung
Kandungan Bahan Dalam Asam Jawa (Tamarindus Indica)
Penelitian fitokimia menunjukkan bahwa Tamarindus indica memiliki berbagai kandungan sebagai berikut : senyawa fenol, glikosida, mallic acid, tartaric acid, getah, pectin, arabinosa, xylosa, galaktosa, glukosa, dan uronic acid.. Melalui ekstrak ethanol Tamarindus indica ditemukan adanya asam lemak dan berbagai elemen esensial seperti arsenik, calcium, cadmium, tembaga, besi, sodium, mangan, magnesium, potassium, fosfor, zinc dan sedikit vitamin A.
Buah dari Tamarindus indica ini mengandung kadar protein dan karbohidrat yang tertinggi dibanding berbagai buah lain. Selain itu juga terdapat berbagai asam organik, termasuk tartaric acid, acetic acid, citric acid, formic acid, malic acid, dan succinic acid; asam amino, invert glucose (25-30%); pektin; protein; lemak; beberapa pyrazine (trans-2-hexenal); dan beberapa thiazoles (2-ethylthiazole, 2-methylthiazole) sebagai bahan yang menimbulkan bau. Kandungan hexane ekstrak methanolik dari Tamarindus indica juga merupakan sumber bioaktif secara alamiah membentuk senyawa yang mempunyai kemampuan antimikroba. Komposisi mineral pada buah Tamarindus indica terdiri dari calcium, magnesium, natrium, kalium, zinc, besi, fosfor, Cu, dan Pb.
Biji Tamarindus indica mengandung polisakarida, dimana rantai utama terdiri dari molekul glukosa 𝝱-1,4 yang berhubungan dengan xylosa (α-1,6) dan galaktosa. Terdapat pula kandungan protein, lemak dan minyak lemak, beberapa asam keto serta antioksidan fenol. Senyawa polifenol pada bagian biji ini hanya berisi procyanidin diantaranya tetramer procyanidin oligomer, procyanidin hexamer, dan procyanidin pentamer dengan sejumlah kecil dari procyanidin B2 epicatechin. Bagian terbesar dari asam lemak yang terdapat pada biji Tamarindus indica adalah palmitic acid, oleic acid, linoleic acid, dan eicosanoic acid. Bagian terbesar dari bahan yang tidak dapat berbusa menunjukkan adanya 𝝱-amyrin, compesterol, 𝝱-sitosterol, dan 7 hidrocarbon 3. Komposisi mineral yang terdapat dalam biji Tamarindus indica secara berurutan dari yang terbanyak adalah besi, fosfor, potassium, magnesium, calcium, sodium. Daun Tamarindus indica mengandung 13 komponen, dimana linonene dan benzyl benzoatnya paling dominan. Pada bagian ini juga dapat ditemukan dua triterpene, lupanone dan lupeol. Kandungan yang lain lain yaitu sitexin, isovetexin, orientin, isiorientin, 1-malic acid, tannin, glycoside, dan peroxidase. Kulit batang Tamarindus indica, mengandung tannin, saponin, glycoside, peroxidase dan lemak 2. Polifenol yang terdapat pada kulit didominasi oleh proanthocyanidin dalam berbagai bentuk, misalnya apigenin, catechin, procyanidin B2, apicatechin, procyanidin dimer, procyanidin trimer, bersama taxifolin, eriodictyol, dan naringenin.
Peranan Asam Jawa (Tamarindus Indica) Sebagai Antioksidan
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa Tamarindus indica berperan sebagai antioksidan. Antioksidan ekstrak Tamarindus indica dapat menurunkan NO dan meningkatkan GSH dalam berbagai penelitian 7,8. Seperti yang telah diketahui, proses oksidasi oleh radikal bebas merupakan mekanisme sumber dari berbagai gangguan kesehatan. Oleh karena itu, kemampuannya sebagai antioksidan inilah yang mungkin menjadi sebab utama, sehingga Tamarindus indica dapat digunakan untuk meringankan berbagai gangguan kesehatan. Beberapa peneliti lain juga telah meneliti kandungan antioksidan Tamarindus indica, yaitu senyawa fenol (termasuk procyanidin) dan tartaric acid. Peran Tamarindus indica sebagai anti oksidan inilah yang berfungsi menurunkan toksisitas fluoride. Tamarindus indica juga dapat menghambat kerusakan pankreas pada tikus yang diinduksi dengan streptozotocin. Kandungan lain dari Tamarindus indica yang diperkirakan sebagai anti racun adalah glikosida Glikosida ini merupakan molekul gula yang terikat pada gugus fungsional non karbohidrat. Biasanya racun terikat pada molekul gula untuk kemudian dieliminasi. Walaupun demikian, pengetahuan mengenai peran Tamarindus indica pada mekanisme oksidan-antioksidan ini masih sangat terbatas, karena masih banyak molekul atau senyawa yang terlibat dalam mekanisme ini yang belum diteliti. Peran Tamarindus indica yang belum diteliti adalah pengaruhnya terhadap berbagai senyawa oksidan yang lain misalnya reactive oxygen species (radikal hidroksil, alkoksil, peroksil, anion superoksida), berbagai jenis reactive nitrogen species lain (seperti nitrogen dioksida dan peroksinitrit) serta radikalradikal lain yang berasal dari senyawa antioksidan (seperti radikal α-tocopheroxyl, radikal thyil/sulphenyl, radikal urate, maupun radikal 𝝱-carotene). Selain itu peran Tamarindus indica terhadap aktifitas maupun kuantitas dari berbagai enzim antioksidan seperti superoxide dismutase (SOD), catalase, dan thioreductase belum banyak diketahui.
Peran Asam Jawa (Tamarindus Indica) Sebagai Antiinflamasi
Berbagai penelitian lain telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh Tamarindus indica terhadap inflamasi. Salah satu penelitian invivo menemukan bahwa pemberian ekstrak ethanol Tamarindus indica secara oral pada mencit memberikan efek analgetik pada mencit dengan induksi thermal. Penelitian yang hampir serupa sebelumnya juga telah dilakukan pada tikus, diberikan ekstrak hidroethanol Tamarindus indica 1000mg/kgBB oral, kemudian diinduksi thermal. Penelitian ini menemukan adanya peningkatan ratarata waktu reaksi pada kelompok tikus tersebut dibanding kelompok tikus yang tidak diberikan ekstrak hidroethanol Tamarindus indica. Peningkatan rata-rata waktu reaksi pada pemberian Tamarindus indica ini mendekati ratarata peningkatan waktu pada tikus yang diberi pethidine 4mg/kgBB intraperitoneal yang digunakan sebagai standar. Penelitian tersebut juga mempelajari efek pemberian Tamarindus indica pada pembesaran edema kaki tikus yang diiinduksi dengan carrageenan. Tampaknya bahan ini juga dapat menurunkan terjadinya edema pada kaki tikus, sehingga dapat disimpulkan adanya kemampuan antiinflamasi dari Tamarindus indica. Hasil penelitian ini kemudian diperkuat pula oleh penelitian lain melalui data tentang kemampuan antiinflamasi dan analgesik dari Tamarindus indica. Hasil penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa Tamarindus indica mempunyai kemampuan sebagai agen antiinfamasi maupun untuk analgesik. Hal ini mendukung penggunaan bahan alami ini dalam pengobatan untuk meringankan berbagai keluhan nyeri ataupun menurunkan fever. Kemampuan antioksidan dari bahan alami ini juga dapat menghambat proses inflamasi. Walaupun demikian, masih diperlukan berbagai penelitian lain untuk mempelajari peran Tamarindus indica dalam aktifitasnya sebagai antiinflamasi maupun analgetik. Selain itu masih banyak hal yang bisa diteliti terkait dengan peran Tamarindus indica terhadap perubahan vaskular secara biomolekular, pembentukan celah endothel, reseptor endothel ataupun kontraksi sel endothel dan terbentuknya jembatan antar sel. Perlu pula diteliti peran Tamarindus indica terhadap produksi maupun aktifitas berbagai mediator kimia, seperti bradikinin, prostaglandin dan leukotrien, faktor komplemen, berbagai sitokin serta berbagai mediator kimia lain yang berperan dalam proses inflamasi. Selain itu, masih dapat diteliti tentang pengaruh Tamarindus indica pada berbagai sel yang berperan dalam inflamasi, seperti trombosit, netrofil dan monosit/makrofag, eosinofil, basofil dan sel mast.
Peran Asam Jawa (Tamarindus Indica) Sebagai Antihistamin
Tamarindus indica juga telah terbukti menghambat aktifitas histamin Hasil penelitian itu dapat menjadi dasar penggunaan Tamarindus indica dalam pengobatan asma. Walaupun demikian, penelitian mengenai peran sebagai antihistamin ini masih sangat terbatas, sehingga masih perlu penelitian lebih lanjut. Perlu diteliti lagi secara biomolekular apakah bahan alami ini bekerja menghambat pengeluaran histamin dengan cara memblok pembentukan IgE, mengganggu ikatan allergen pada IgE, mengganggu ikatan IgE pada sel dendrit, sel B, atau sel mast, juga memblok IL4, IL13 dan CD40L sehingga menghambat perubahan dari sel B menjadi sel mast. Perlu juga dilakukan penelitian mengenai kemampuan bahan alami ini terhadap pelepasan TNF-α dan sekresi sitokin Th2.
Peran Asam Jawa (Tamarindus Indica) Sebagai Antiobesitas
Penelitian mengenai peran Tamarindus indica terhadap obesitas telah banyak dilakukan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa bahan alami ini dapat menurunkan kolesterol dan LDL serum, meningkatkan HDL serum, menurunkan leptin dan menurunkan FAS Selain itu, ternyata pengaruh Tamarindus indica pada trigliserida yang didapatkan dari penelitian tidaklah konsisten, dimana dari satu penelitian didapatkan hasil terjadi peningkatan trigliserida Sebaliknya penelitian lain membuktikan terjadinya penurunan pada trigliserida Tamarindus indica juga mempengaruhi metabolisme kolesterol melalui pengaruhnya terhadap pelepasan ENO1, ApoA-I TTR dan GDI-2, protein-protein yang terlibat dalam metabolisme kolesterol Pemberian Tamarindus indica juga menyebabkan penurunan FAS, yang menunjukkan kemampuannya dalam menghambat pembentukan asam lemak de novo. Kemampuannya dalam menurunkan berat jaringan lemak menunjukkan bahwa pembentukan jaringan lemak dalam tubuh lebih utama dilakukan oleh asam lemak de novo. Tamarindus indica sendiri diketahui mengandung xylosa, suatu polisakarida dan dietary fiber yang mengikat kolesterol dalam saluran cerna sehingga mengurangi absorbsi kolesterol. Hal ini pula yang mungkin berperan dalam mekanisme kemampuan Tamarindus indica dalam menghambat obesitas. Walaupun demikian, masih perlu lebih banyak penelitian mengenai peran bahan alami ini terhadap berbagai proses terjadinya obesitas. Salah satunya adalah penelitian mengenai bagaimana pengaruh Tamarindus indica terhadap leptin, apakah bahan alami ini mengganggu kemampuan aktifitas leptin, ataukah mengganggu jumlah reseptor leptin, ataukah mengganggu ikatan antara leptin dan reseptornya. Selain itu, perlu juga penelitian mengenai pengaruh Tamarindus indica terhadap aktifitas neuropeptida Y, yaitu neuropeptida yang dilepaskan oleh hipotalamus yang dapat menstimulasi rasa lapar dan meningkatkan nafsu makan. Perlu pula penelitian mengenai pengaruh bahan alami ini terhadap berbagai protein lain yang terlibat dalam obesitas seperti adiponectin, orexin dan protein yang lain.
Peran Asam Jawa (Tamarindus Indica) Sebagai Antidiabetes
Selama ini, Tamarindus indica sudah digunakan oleh masyarakat (terutama di wilayah Madura) untuk penderita diabetes. Penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa Tamarindus indica dapat menurunkan kadar gula darah Hasil-hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi bagi penggunaan Tamarindus indica sebagai bahan anti diabetes. Penelitian lain menyebutkan kemampuan Tamarindus indica dalam menghambat kerusakan pankreas. Kemampuan bahan alami ini menghambat kerusakan pankreas dapat dijelaskan dengan kemampuan Tamarindus indica sebagai antioksidan, dan adanya kandungan glikosida dalam Tamarindus indica yang dapat mengikat racun, seperti yang telah dijelaskan di atas Kandungan xylosa dalam Tamarindus indica juga dapat mengurangi absorbsi glukosa. Hal ini mungkin dapat menjelaskan kerja bahan alami ini dalam menghambat diabetes. Walaupun demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana tepatnya Tamarindus indica bekerja untuk menurunkan kadar gula darah, apakah dengan meningkatkan produksi/aktifitas insulin, ataukah dengan kontrol hormonal lain yang berperan dalam pengaturan gula darah seperti glukagon, amylin, somastatin, ataukah melalui counter regulatory hormone seperti catecholamine (epinefrin), growth hormone dan glukokortikoid. Penelitian mengenai peran Tamarindus indica terhadap aktifitas insulin pun dapat lebih dikerucutkan, misalnya dengan penelitian tentang peran bahan alami ini terhadap aktifitas atau jumlah protein transporter glukosa ke dalam sel (misalnya GLUT-4), atau terhadap aktifitas dan jumlah berbagai protein (misalnya tyrosine kinase) yang terlibat dalam sinyal transduksi setelah terjadinya ikatan insulin pada reseptornya.
Peran Asam Jawa (Tamarindus Indica) Sebagai Antihipertensi
Penelitian yang ada tidak menemukan efek yang nyata dari Tamarindus indica pada tekanan darah sistolik. Walaupun begitu, bahan alami ini menurunkan tekanan darah diastolik secara signifikan. Hasil ini menunjukkan adanya kemungkinan peran Tamarindus indica sebagai bahan anti hipertensi. Walaupun demikian masih diperlukan penelitian yang sangat luas dan dalam mengenai peranan ini, karena penelitian tentang aktifitas antihipertensi inipun masih sangat sedikit. Berbagai hal yang dapat diteliti meliputi peran Tamarindus indica terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya vasokonstriksi, seperti K+ channel, Ca2+ channel dan kadar Ca2+ intrasel, reseptor P2X, acetylcholine dan reseptor muskarinik M2, neuropeptida Y dan reseptornya, agonis adrenergik (epinefrin, norepinefrin, dopamin) dan reseptor adrenergik α1, tromboxane dan reseptornya endothelin dan reseptor endothelin ETA, hormon ADH atau vasopressin dan reseptornya pada endothel, dan sebagainya.
Peran Asam Jawa (Tamarindus Indica) Sebagai Antibekteri
Berbagai penelitian telah menemukan aktifitas Tamarindus indica dalam menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri. Aktifitas ini kemungkinan disebabkan karena kandungan fitokimia dalam Tamarindus indica seperti tannin, flavonoid, alkaloid, cyanogenic glycosida, anthroquinone dan berbagai senyawa aromatik yang merupakan metabolit sekunder dari bahan ini 20,21. Penelitian-penelitian ini memberikan dasar bagi penggunaan Tamarindus indica untuk pengobatan penyakit-penyakit infeksi bakteri.
Peran Asam Jawa (Tamrindus Indica) Sebagai Antidiare
Penelitian mengenai pengaruh Tamarindus indica terhadap motilitas usus masih sangat terbatas. Dari penelitian yang sudah dilakukan, ternyata masih memberikan hasil yang kontradiktif. Salah satu hasil penelitian menyatakan bahwa bahan alami ini menyebabkan efek relaksasi, sedangkan penelitian lain menyebutkan adanya efek spasmogenik Tamarindus indica pada usus. Walaupun demikian, kedua penelitian tersebut menyatakan bahwa bahan alami ini bekerja melalui pengaruhnya pada perubahan kadar kalsium intra dan ekstra sel. Penelitian mengenai hal ini masih sangat terbatas, sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana tepatnya mekanisme kerja Tamarindus indica untuk mempengaruhi kadar kalsium ini.
Peranan Asam Jawa (Tamarindus Indica) Sebagai Antihelmintik
Aktifitas Tamarindus indica sebagai obat cacing mungkin diakibatkan karena adanya pengaruh bahan alami ini terhadap kadar kalsium. Kemungkinan bahwa Tamarindus indica juga mampu memblokade kanal kalsium, yang dapat mengganggu kontraksi dari sel otot polos cacing, menyebabkannya relaksasi, dan menimbulkan kematian cacing. Selain itu, Tamarindus indica sendiri mengandung tannin, yang dalam penelitian-penelitian sebelumnya telah dinyatakan mempunyai aktifitas anthelmintic karena dapat mengikat protein bebas dalam saluran cerna host atau mengikat glycoprotein pada kutikula parasit sehingga menyebabkan kematian parasit.
Peranan Asam Jawa (Tamarindus Indica) Sebagai Antikanker
Penelitian yang dilakukan terhadap peranan Tamarindus indica sebagai antikanker belum banyak dilakukan. Penelitian yang telah dilakukan pada sel adenocarcinoma paru manusia, sel kanker mulut manusia, sel kanker payudara manusia, dan sel kanker limfoid mencit menunjukkan adanya kemampuan Tamarindus indica dalam menghambat pertumbuhan sel kanker Penelitian selanjutnya oleh peneliti yang sama menunjukkan kemampuan Tamarindus indica dalam menginduksi apoptosis sel kanker mencit. Peranan Tamarindus indica sebagai anti kanker ini mungkin dapat pula dijelaskan melalui perannya sebagai antioksidan. Selain itu, kemampuan sebagai anti kanker ini mungkin pula dibantu oleh kemampuan bahan alami ini sebagai fatty acid synthase inhibitor. Pada kanker, terjadi peningkatan fatty acid synthase. Oleh karena itu, kemampuannya dalam menghambat fatty acid synthase yang mungkin berperan dalam menghambat kanker. Walaupun demikian, penelitian mengenai hal ini masih sangat kurang, sehingga masih perlu penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam mengenai peran Tamarindus indica dalam menghambat kanker.
Demikian artikel mengenai Mengenal Lebih Dekat Asam Jawa (Tamarindus Indica), mudah-mudahan apa yang sudah Saya sampaikan pada kesempatan ini bisa bermanfaat untuk kita semuanya. Sekian, terimakasih dan jangan lupa untuk terus mengunjungi MlatenMania.com
Sumber : Jurnal “Ilmiah Kedokteran” Volume 3 Nomer 2 Edisi Oktober 2014
Komentar0
Tinggalkan komentar Anda disini: