MlatenMania.com - Ubi kayu atau singkong (Manihot esculenta crantz atau Maniot utilissima phol) merupakan makanan pokok bagi pendududuk di dunia, selain sebagai makanan pokok singkong juga digunakan sebagai bahan baku industri dan pakan ternak. Singkong termasuk dalam famili Euphorbiaceae atau suku jarak-jarakan. Singkong banyak mempunyai nama daerah, diantaranya ketela pohon, ubi kayu, pohung, kasbi, sepe, boled, budin (Jawa), sampeu (Sunda), kaspe (Papua), (Inggris) Cassava, tapioca plant (Pilipina) Kamoteng kahoy dan sebagainya.
Singkong |
Kaslifikasi Singkong
Secara umum klasifikasi singkong adalah sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilissima Pohl.; Manihot esculenta Crantz
Morfologi Tanaman Singkong
Singkong atau yang biasa disebut ubi kayu merupakan tanaman yang mudah sekali dibudidayakan, bahkan di tanah yang marjinal tanaman ini bisa hidup dan dapat memberikan hasil. Selain itu kandungan karbohidrat yang berasal dari umbi kayu sangan tinggi , sehingga dapat digunakan sebagai pengganti beras.
Singkong atau ubi kayu terdiri dari:
1. Daun
Daun singkong tumbuh di sepanjang batang dengan tangkai yang panjang. Daun singkong berwarna kehijauan dan tulang daun yang majemuk menjari dengan anak daun berbentuk elips yang berujung runcing Posisi duduk daun spiral dengan rumus 2/5, ruas antara tangkai daun pendek 3-5 cm . Warna daun muda (pucuk) hijau kekuningan atau hijau keunguan sedangkan daun dewasa berwarna hijau tua dan bagian tiap daun (cuping daun) berukuran lebar (p/l <5 cm) dengan jumlah tiap daun 5, 6, dan 7 helai, berbentuk lanset ujung daun meruncing. Tangkai daun panjang dengan warna hijau, merah, kuning, atau kombinasi dari ketiganya.
2. Batang
Batang tanaman singkong berbentuk bulat diameter 2,5-4 cm, berkayu beruas-ruas dan panjang. Ketinggiannya dapat mencapai 1-4 meter. Warna batang bervariasi tergantung dari kulit luar, tetapi batang yang masih muda pada umumnya berwarna hijau dan pada saat tua berubah keputih-putihan, kelabu, hijau kelabu atau coklat kelabu. Empulur batang berwarna putih, lunak, dan strukturnya empuk seperti gabus. sedang permukaan beralur dan bercabangan dan tidak bercabang
3. Akar
Akar penyokong memberikan tambahan topangan untuk tumbuh tegak dan membantu penyerapan hara. Akar akan membesar dan membentuk umbi. Umbi pada singkong merupakan akar pohon yang membesar Umbi singkong berbeda dengan umbi tanaman umbi-umbian lain. Umbi secara anatomis sama dengan akar, tidak mempunyai mata tunas sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat perbanyakan vegetatif. Bagian umbi atau daging merupakan bagian terbesar, dan ditengahnya terdapat sumbu dimana sumbu ini berfungsi sebagai penyalur makanan hasil fotosintesis dari daun ke akar/umbi.
Secara morfologis, bagian umbi dibedakan menjadi tangkai, umbi, dan bagian ekor pada bagian ujung umbi. Tangkai ujung bervariasi dari sangat pendek (kurang dari 1 cm) hingga panjang (lebih dari 6 cm). Ekor umbi ada yang pendek dan ada yang panjang. Bentuk umbi beragam mulai agak gemuk membulat, lonjong, pendek hingga memanjang dengan rata-rata bergaris tengah 2- 3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam.
4. Kulit
Umbi singkong terdiri atas tiga lapis, yaitu kulit luar berwarna coklat, lapisan kulit dalam berwarna putih atau kekuningan, dan lapisan daging berwarna putih atau putih kekuningan sesuai dengan jenisnya. Di antara kulit dalam dan kulit luar, terdapat jaringan kambium yang menyebabkan umbidapat membesar.
5. Bunga
Bunga pada singkong muncul saat 9 bulan setelah tanam. Umbi berbentuk silindris (Cylindrical) dengan ketebalan korteks, sedang (2-3 mm), Bunga betina lebih dulu muncul dan matang. bunganya berumah satu (Monoecius) dan proses penyerbukannya bersifat silang. Jika selama 24 jam bunga betina tidak dibuahi, bunga akan layu dan gugur.
Kandungan Kimia Singkong
Menurut widyastuti (2012) dan Depkes RI (1992) menyatakan bahwa singkong mengandung berbagai macam nutrisi yaitu protein,lemak,asam amino,karbohidrat dan berbagai macam vitamin dan mineral. Kandungan nutrisi singkong dalam 100 gram bahan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Komponen | Kadar |
---|---|
Energi | 157 Kal |
Air | 60 g |
Protein | 0,8 g |
Lemak | 0,3 g |
Karbohidrat | 37,9 g |
Kalsium | 33 g |
Fosfor | 40 g |
Besi | 0,7 g |
Vitamin A | 385 SI |
Vitamin B1 | 0,06 mg |
Vitamin C | 30 mg |
Manfaat Tanaman Singkong
Singkong memang sudah dikenal sebagai bahan pangan tetapi masi jarang khasiat singkong yang tidak diketahui masyarakat padahal singkong mengandung senyawa-seyawa kimia tertentu yang dapat di jadikan obat herbal untuk memyembuhkan penyakit tertentu.
1. Antoksidan
Singkong mengadung antioksidan. Antioksidan berfungsi sebagai penangkap radikal bebas yang banyak terbentuk didalam tubuh. Radikal bebas dapat di definisikan sebagai molekul atau senyawa yang keadaannya bebas dan mempunyai satu atau lebih elektron bebas yang tidak berpasangan. Elektron dari radikal bebas yang tidak berpasangan sangat mudah menarik elektron dari molekul lainnya sehingga radikal bebas menjadi lebih reaktif
2. Tiamin (Vitam B)
Peran thiamin di dalam tubuh berkaitan dengan metabolisme karbohidrat dalam menghasilkan energi. Bentuk aktif dari thiamin adalah di dalam koenzim kokarboksilase yang masuk dalam siklus krebs menghasilkan metabolit berenergi tinggi yaitu Adenosine Triphosphate (ATP). Thiamin juga berperan dalam memperbaiki kerja reseptor insulin dan transporter glukosa dalam sel.
Sehingga GLUT-4 dapat bertranslokasi ke membran sel membawa glukosa masuk ke intrasel dan kadar glukosa dalam darah dapat teregulasi dengan baik. Pada serat terdapat efek hipoglikemik yaitu serat mampu memperlambat pengosongan lambung, memperlambat difusi glukosa, dan menurunkan waktu transit makanan sehingga absorbsi glukosa lambat. Jumlah asupan serat menurut Perkeni ±25 gr per hari.
3. Saponin
Saponin bekerja dengan cara menghambat kerja enzim α-glukosidase yaitu enzim yang ada di dalam usus yang berfungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi glukosa. Enzim α-glukosidase inhibitor ini menghambat absorpsi glukosa pada usus halus, sehingga berfungsi sebagai antihiperglikemi (penurun kadar glukosa darah). Pengaruh saponin terhadap susunan membran sel dapat menghambat absorbsi molekul dan menimbulkan gangguan pada sistem transporter glukosa sehingga akan terjadi hambatan untuk penyerapan glukosa.
4. HCN (Sebagai Penghasil Linamarin Kanker)
Singkong merupakan tanaman yang mengandung sianida (HCN) Linamarin disebut juga sebagai nitrilosida yang memiliki kandungan vitamin B17 yang diharapkan pada proses hidrolisis dapat menghasilkan senyawa cytotoksik yakni HCN. Sel neoplastik (sel kanker) yang kekurangan akan enzim detoksifikasi (rhodenase) tetapi kaya akan enzim hidrolase akan terpapar terhadap terhadap efek lethal dari sianida yang dilepaskan oleh linamarin.
Asam sianida pada singkong terjadi secara enzimatis dari senyawa prekursor (bakal racun) yang bernama linamarin. Apabila umbi sudah mengalami kerusakan mekanis (terpotong atau tergores) atau kehilangan integritas fisiologi seperti kerusakan ketika panen. Senyawa prekursor tersebut akan kontak dengan enzim linamarase dan oksigen dari udara, serta merombaknya menjadi glukosa, aseton, dan asam sianida. Jika terjadi kerusakan mekanis pada singkong tidak disertai perendaman di dalam air, secara perlahan aka terbentuk HCN. Jika bandingkan dengan senyawa prekursor, maka dari itu, proses pencucian dalam air mengalir dan pemanasan yang cukup ampuh membentuk HCN yang beracun. Oleh karna itu, tidak perlu khwatir jika mengonsumsi produk pangan olahan singkong.
5. Bioetanol
Singkong sebagai Sumber bahan baku penghasil Bioetanol. Bioetanol merupakan etanol yang dibuat dengan cara fermentasi biomassa yang mengandung pati, gula, dan tanaman berselulosa. Biomassa yang mengandung pati misalnya singkong , ubi jalar , biji jagung, biji sorgum sagu dan kentang. Sumber bahan baku yang paling prospektif di Indonesia adalah Singkong (ubi kayu) , ubi jalar , tetes tebu , sagu , nira kelapa , nira aren , nira lontar , sorgum dan rumput laut. Dengan kandungan pati yang tinggi dalam singkong maka untuk menjadikan singkong sebagai bahan utama pembuatan bioetanol akan lebih baik. Penggunaan bioetanol menjadi bahan bakar kendaraan dapat menjadi sebuah alternatif yang aman, karena sumbernya berasal dari tumbuhan dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
6. Bebas Gluten
Tidak adanya protein alergi gluten, membuat singkong dapat menjadi tepung pengganti yang baik. Orang yang didiagnosis dengan penyakit celiac dan penyakit yang berbasis pada alergi gluten, dapat dibantu dengan mengkonsumsi makanan yang dibuat dengan menggunakan tepung tapioka atau tepung singkong. Meskipun memanggang kue, roti dan makanan lainnya membutuhkan gluten untuk memungkinkan mereka membengkak dalam ukuran, dapat diganti dengan guar dan xanthan.
7. Sumber Karbohidrat
Umbi singkong mengandung karbohidrat sangat tinngi yaitu sekitar 34-38 gram, dan mengandung energi sekitar 146-157 kkal per 100 gramnya.
Dengan demikian, singkong bisa di sejajarkan dengan kentang, terigu, dan beras. Maka tak salah jika singkong menjadi salah satu makanan pokok sebagai sumber karbohidrat. Dalam 100 gram singkong, mengandung 160 kalori,sebagian besar terdiri dari sukrosa.
8. Protein
Singkong lebih rendah lemak dibandingkan sereal dan kacang-kacangan. Walaupun begitu, singkong memiliki kandungan protein yang tinggi dibandingkan ubi, kentang dan pisang.
9. Vitamin K
Singkong kaya akan vitamin K yang memiliki peran dalam membangun masa tulang. Sehingga konsumsi singkong dapat menurunkan risiko osteoporosis. Selain itu, vitamin K akan melindungi dan berperan penting dalam pengobatan pasien Alzheimer dengan membatasi kerusakan saraf di otak.
10. Vitamin B Kompleks
Umbi yang lezat ini merupakan sumber dari vitamin B kompleks dan kelompok vitamin seperti folates, thiamin, piridoksin (vitamin B-6), riboflavin, dan asam pantotenat. Riboflavin berperan dalam pertumbuhan tubuh dan memproduksi sel darah merah untuk mengurangi anemia.
11. Mineral Penting
Singkong merupakan sumber mineral yang penting bagi tubuh, antara lain seng, magnesium, tembaga, besi, dan mangan. Selain itu, singkong memiliki jumlah kalium yang cukup sebagai komponen penting pembentukan sel tubuh dan mengatur tekanan darah. Sebuah penelitian seperti dilansir Affleap menunjukkan manfaat singkong sebagai penurun kadar kolesterol jahat dalam darah.
13. Vitamin C
Adanya vitamin c yang dapat tubuh menurunkan kadar sarbitol (gula yang dapat merusak saraf mata dan ginjal) dalam.
14. Sumber Serat
Tidak hanya itu, singkong juga dapat menurunkan kadar trigliserida dan menjadi sumber serat yang bagus. Tak heran jika singkong dapat menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, kanker usus besar dan membantu mengendalikan diabetes. Dengan catatan, singkong diolah dengan cara kukus atau rebus. Sebuah penelitian seperti dilansir Affleap menunjukkan manfaat singkong sebagai:
- Menurunkan kadar kolestrol jahat dalam darah
- Menurunkan kadar trigliserida dan menjadi sumber serat yang bagus
- Menurunkan resiko penyakit jantung
- Menurunkan resiko penyakit stroke
- Menurunkan resiko penyakit kanker usus besar
- Membantu mengendalikan diabetes (dengan catatan singkong diolah dengan cara kukus atau rebus).
- Menyembuhkan kutu air
Demikian artikel mengenai Kandungan Kimia Dari Singkong Yang Perlu Kita Ketahui, mudah-mudahan apa yang sudah Saya sampaikan pada kesempatan ini bisa bermanfaat untuk semuanya. Sekian dan terimakasih.
Komentar0
Tinggalkan komentar Anda disini: