MlatenMania.com - Kecubung (Datura metel L.) berasal dari Asia dan Afrika, kemudian tersebar meluas sampai di Amerika. Tanaman ini tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Tumbuh di tempat-tempat terbuka, tanah yang mengandung pasir dan tidak begitu lembab, dengan iklim kering.
Kecubung |
Selain tumbuh liar di ladang-ladang, kecubung sering ditanam di kebun rumah sebagai tanaman pagaar atau tanaman hias yang berkhasiat obat.
Kecubung termasuk tumbuhan jenis perdu yang mempunyai pokok batang kayu dan tebal, bercabang banyak, tumbuh dengan tinggi kurang dari 2 (dua) meter. Daun kecubung berwarna hijau berbentuk bulat telur, tungal, tipis, dan pada bagian tepinya berletak lekuk tajam dan letaknya berhadap-hadapan. Ujung dan pangkal daun meruncing dan pertulangannya menyirip. Bunga tunggal menyerupai terompet dan berwarna putih atau lembayung, panjang bunga lebih kurang 12-18 cm, bunga bergerigi 5-6 dan pendek 3-5 cm. Tangkai bunga sekitar 1-3 cm, kelopak bunga bertajuk 5 dengan tajuk runcing. Tabung mahkota berbentuk cerobong, rusuk kuat, dan tepian bertajuk 5, tajuk di mahkotai oleh 1 (satu) runcingan. Benang sari tertancap pada ujung dari tabung mahkota dan sebagai bingkai berambat mengecil ke bawah. Bunga mekar di malam hari, membuka menjelang matahari tenggelam dan menutup sore berikutnya.
Gambar 1. Tanaman Kecubung dengan bunga berwarna lembayung |
Keterangan gambar:
- Pokok batang
- Daun
- Kelopak bunga
- Kuncup bunga
- Mahkota bunga
Buah kecubung hampir bulat yang salah satu ujungnya didukung oleh tangkai tandan yang pendek dan melekat kuat. Buah kecubung bagian luarnya dihiasi duri-duri pendek dan dalamnya berisi biji-biji kecil warna kuning kecokelatan, diameter buah ini sekitar 4-5 cm. Buah yang masih muda berwarna hijau muda, sedangkan yang sudah tua berwarna hijau tua. Bakal buah pada irisan membujur, bagian bawah beruang 4 dan pada puncak beruang 2 (dua). Buah duduk pada dasar bunga yang menebal dan melebar ditambah sisa-sisa dari kelopak, berikut gambar dari buah kecubung:
Gambar 2. Buah Kecubung |
Keterangan gambar:
- Daging buah
- Tangkai tandan
- Biji kecubung
Tanaman kecubung yang dijumpai orang, yaitu yang berbunga putih, ada pula yang berwarna putih dengan tepian mahkota berwarna ungu dan bunga berwarna ungu. Ada juga kecubung kecil yang berbunga kecil dan berduri hitam pada buahnya. Kecubung yang berbunga putih sering dianggap paling beracun dibanding jenis kecubung lainnya yang juga mengandung zat alkoida.
Taksonomi Tanaman Kecubung
Menurut Tjitrosoepomo, kedudukan taksonomi tanaman kecubung adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub kelas : Sympetalae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Datura
Spesies : Datura metel L.
Kandungan Kimia Tanaman Kecubung
Tanaman kecubung mengandung zal alkaloid yang diketahui merupakan bahan yang dapat digunakan untuk membius dan juga dapat digunakan sebagai obat. Semua bahian tumbuhan kecubung dari akar, tangkai, daun, buah, bunga dan biji mengandung senyawa alkaloid yang sudah dikenal sebagai obat bius.
Alkaloid dalam tumbuhan kecubung terbanyak terdapat di dalam akar dan biji dengan kadar antara 0,4-0,9%, sedangkan dalam daun dan bunga hanya 0,2-0,3%. Menurut Heyne (1987), kandungan dalam alkaloid tanaman kecubung dalam masing-masing organ bervariasi, pada daun muda 0,813%, daun tua 0,038% dan bunga 0,2%.
Alkaloid merupakan senayawa barsifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari sistem siklik yang bentuknya bermacam-macam. Sebagian besar alkaloid merupakan kristal putih yang agak larut dalam air. Alkaloid sering kali beracun bagi manusia dengan bahaya yang mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas dalam pengobatan. Akaloid dalam tumbuhan kecubung terdiri dari antropin, hiosiamin, dan skopolamin.
Antropin bekerja pada sistem saraf perifer, senyawa ini mempunyai kerja marangsang dan menghambat sistem saraf pusat. Gejala keracunan yang ditimbulkan pada pemakaian antropin adalah mulut kering, kesulitan buang air, sakit mata dan sensitif pada cahaya. Menurut Wijayakusuma (1992), alkaloid antropin merupakan zat yang dapat menimbulkan efek bius bila masuk ke dalam darah melalui saluran pernafasan. Dalam ekstrak, antropin tetap dalam bentuk padat.
Skopolamin (hyoscin) merupakan ʃ-hiosiamin yang terepoksida (atom O membentuk segitiga dengan atom C) pada tropanol. Secara framakologi kegunaan skopolamin berbeda dengan antropin, bahwa senyawa ini hanya bekerja menekan sistem saraf pusat.
Efek perifer skolpolamin dan atropin secara kualitatif memang sama tetapi dilihat dari segi kuantitatif terdapat perbedaan yang cukup besar, yaitu efek menghambat sekresi dari skopolamin lebih kuat sedangkan efek menaikkan frekuensi jantung lebih lemah dari pada antropin.
Skopolamin sering digunakan sebagai obat mabuk laut, selain itu dapat berfungsi sebagai Analgesik (tahan sakit) dan Saporifik (obat tidur).
Demikian artikel mengenai Mengenal Lebih Dekat Tanaman Kecubung, mudah-mudahan bermanfaat untuk semuanya. Terimakasih atas kunjungan Anda semua.
Komentar0
Tinggalkan komentar Anda disini: