TpG6BSAiBUYlBUY5TUr5GfriGi==

Mengenal Lebih Dekat Dengan Tempe

 MlatenMania.com - Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu, terutama dalam tatanan budaya makan masyarakat, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta.Selanjutnya teknik pembuatan tempe menyebar keseluruh Indonesia sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi keseluruh penjuru Nusantara.

Mengenal Lebih Dekat Dengan Tempe
Tempe

Sebagai makanan tradisional, tempe memberikan kontribusi yang besar terhadap produsen dan konsumen berpenghasilan rendah dan secara konsisten membantu kehidupan mereka, karena: tempe tersedia setiap saat untuk kebutuhan sehari-hari, teknik pembuatannya sederhana, murah, distribusi pemasaran luas, dan sebagai sumber penghasilan.

Saat ini tempe telah merambah ke Manca Negara. Melalui negeri Belanda, tempe telah populer di Eropa sejak tahun 1946. Pada tahun 1984 sudah tercatat 18 perusahaan tempe di Eropa, 53 perusahaan di Amerika, dan 8 perusahaan di Jepang. Di beberapa negara lain, seperti China, India, Taiwan, Srilangka, Kanada, Australia, Amerika Latin, dan Afrika, tempe sudah mulai dikenal meskipun masih di kalangan terbatas.

Karakteristik Tempe

Tempe merupakan makanan tradisional yang dihasilkan dari fermentasi biji kedelai atau beberapa bahan lainnya. Fermentasi menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer dan beberapa jenis kapang Rhizopus lainnya. Dimana pada proses fermentasi akan terjadi hidrolisis senyawa – senyawa kompleks menjadi sederhana, sehingga baik untuk dicerna. Tempe merupakan makanan yang kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. 

Tempe selain sebagai alternatif untuk mencukupi kebutuhan protein, juga memiliki nilai obat seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi, antioksidan untuk menangkap radikal bebas. Menurut, secara umum tempe berwarna putih, dikarenakan pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Tempe memiliki aroma yang khas dikarenakan adanya degradasi dari komponenkomponen kedelai itu sendiri.

Jenis Dan Proses Pembuatan Tempe

Di Indonesia ada beberapa jenis tempe, antara lain: tempe gembus (dibuat dari ampas tahu), tempe lamtoro (dari biji lamtoro), tempe benguk (dari biji koro benguk), tempe koro (dari biji koro), tempe bongkrek (dari ampas kelapa), tempe gude (dari kacang gude), tempe bungkil (dari ampas pembuatan minyak kacang), dan tempe kedelai (dibuat dari biji kedelai). Dari berbagai jenis tempe tersebut, yang paling banyak dikonsumsi dan digemari oleh masyarakat adalah tempe kedelai. Umumnya penyebutan tempe berlaku untuk tempe kedelai, sedangkan untuk jenis tempe yang lain disebutkan secara lengkap dengan nama bahan bakunya.

Pada umumnya, proses pembuatan tempe masih dilakukan secara tradisional (turun-temurun) dalam skala industri kecil. Hal inilah yang menyebabkan banyak keragaman yang ditemukan dalam proses pembuatan tempe, baik antardaerah maupun antarprodusen dalam satu daerah yang sama. Secara garis besar, tahap-tahapan penting dalam pembuatan tempe, adalah: pembersihan biji kedelai, perebusan/pengukusan, pengupasan kulit, inokulasi kapang, pembungkusan, dan fermentasi. Proses fermentasi adalah tahap terpenting pada pembuatan tempe. Pada tahap ini, dilakukan pemeraman kedelai selama 36-48 jam menggunakan laru (kapangtempe).

Tempe merupakan produk olahan kedelai yang terbentuk atas jasa kapang jenis Rhizopus Sp, terutama dari spesies R. oligosporus, melalui proses fermentasi. Banyak perubahan yang terjadi selama proses fermentasi kedelai menjadi tempe, baik perubahan fisik, biokimia, maupun mikrobiologi, yang semuanya sangat menguntungkan terhadap sumbangan gizi dan kesehatan.

Kandungan Gizi Tempe

Dilihat dari komposisi gizinya, kadar protein, lemak dan karbohidrat antara tempe dan kedelai relatif tidak berubah. Akan tetapi karena adanya enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe maka protein, lemak dan karbohidrat pada tempe lebih mudah dicerna dibandingkan yang terdapat pada kedelai. Tempe dikenal sebagai pangan fungsional yang mengandung zat gizi dan zat non gizi berupa komponen bioaktif yang berperan penting bagi kesehatan. Popularitas tempe semakin bertambah seiring diketahuinya komposisi vitamin B kompleks yang cukup tinggi pada tempe. Tempe bahkan mengandung vitamin B12, suatu vitamin yang umumnya tidak ditemukan pada produk nabati. Tempe juga mengandung komponen bioaktif , beberapa komponen bioaktif pada tempe diantaranya isoflavon, serat pangan, ergosterol, enzim antioksidan superoksida dismutase (SOD), dan sebagiannya.

Mengenal Lebih Dekat Dengan Tempe

Manfaat Tempe

Tempe diketahui memiliki banyak manfaat, selain mempunyai kandungan serat tidak larut yang tinggi dan protein. Tempe juga memiliki kandungan zat antioksidan berupa karoten, vitamin E dan isoflavon. Karena hal itulah, tempe sering disebut sebagai makanan untuk mencegah kanker. Vitamin B12 pada tempe dianggap sesuatu yang unik oleh para ahli. Vitamin B12 pada tempe diduga berasal dari kapang yang tumbuh pada tempe. Bakteri ini merupakan mikroba kontaminasi.

Tempe adalah salah satu produk fermentasi kedelai yang memiliki berbagai zat gzi dan komponen bioaktif yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Salah satu komponen bioaktif pada tempe yaitu isoflavon. Mekanisme isoflavon yang paling populer dalam memberikan manfaat kesehatan adalah bertindak sebagai agonis sekaligus antagonis bagi estrogen. Isoflavon bersifat agonis dengan estrogen karena strukturnya yang mirip. Dan dapat berikatan dengan estrogen reseptor dan bertindak sebagai estrogen sehingga meningkatkan kadar estrogen ketika kadar estrogen dalam tubuh rendah. Hormon estrogen sangat bermanfaat bagi kesehatan tulang, jantung, organ reproduksi, pembuluh darah, serta otak sehingga kekurangan estrogen akan sangat berbahaya.

Tempe juga mengandung superoksida desmutase yang dapat menghambat kerusakan sel dan proses penuaan. Dalam sepotong tempe, terkandung berbagai unsur yang bermanfaat, seperti protein, lemak, hidrat arang, serat, vitamin, enzim, daidzein, genestein serta komponen antibakteri dan zat antioksidan yang berkhasiat sebagai obat, diantaranya genestein, daidzein, fitosterol, asam fitat, asam fenolat, lesitin dan inhibitor protease.

Tempe memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia, di antaranya menurunkan flatulensi dan diare, menghambat biosintesis kolesterol dalam hati, mencegah oksidasi LDL, menurunkan total kolesterol dan triasilgliserol, meningkatkan enzim antioksidan SOD, dan menurunkan risiko kanker rectal, prostat, payudara, dan kolon.

Demikian artikel mengenai Mengenal Lebih Dekat Dengan Tempe, mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semuanya. Sekian dan terimakasih.

Komentar0

Tinggalkan komentar Anda disini:

Type above and press Enter to search.