TpG6BSAiBUYlBUY5TUr5GfriGi==

Perkembangan Pertelevisian Di Indonesia

 MlatenMania.com - Penemuan televisi telah melalui berbagai eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan akhir abad 19 dengan dasar penelitian yang dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz, serta penemuan Marconi pada tahun 1890. Paul Nipkow dan William Jenkins melalui eksperimennya menemukan metode pengiriman gambar melalui kabel. Televisi sebagai pesawat transmisi dimulai pada tahun 1925 dengan menggunakan metode mekanikal dari Jenkins.

Perkembangan Pertelevisian Di Indonesia

Pada tahun 1928 General Electronic Company mulai menyelenggarakan acara siaran televisi secara reguler. Pada tahun 1939 Presiden Franklin D. Roosevelt tampil di layar televisi. Sedangkan siaran televisi komersial di Amerika di mulai pada 1 September 1940.

Pengertian Televisi

Televisi, merupakan perkembangan medium berikutnya setelah radio yang diketemukan dengan karakternya yang spesifik yaitu audio visual. Perkembangan Televisi Di Indonesia.  (Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi, 2005).

Sedangkan Menurut Drs. Wawan Kuswandi dalam bukunya yang berjudul ”Komunikasi Massa”, televisi adalah salah satu media hiburan dan informasi yang berkembang pesat di Indonesia dan di dunia. 

Pengertian lain televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektronik dan mengkonversinya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suaranya dapat didengar.

Fungsi Televisi

Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan radio siaran), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi, pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk mempeoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi. 

Karakteristik Televisi

a. Audiovisual 

Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat. Keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis. 

b. Berpikir dalam Gambar 

Ada dua tahap yang dilakukan  dalam proses berfikir dalam gambar. Pertama, adalah visualisasi yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara induvidual. Kedua, penggambaran yakni kegiatan merangkai gambar-gambar induvidual sedemikian rupa.

c. Pengoperasian Lebih Kompleks 

Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan oraang.

Program Televisi

Program televisi dibuat dan disajikan agar audiens tertarik dan akhirnya menyaksikan siaran program acara tersebut. Oleh karena itu, program acara televisi harus dibuat semenarik mungkin untuk mengambil perhatian audiens. Program acara yang selalu mengikuti trend, menarik, dan dikemas dalam nuansa yang berbeda dengan stasiun televisi lain menjadi pilihan menarik bagi audiens.

Jenis-Jenis Program Televisi

Menurut Morissan, M.A. Manajemen  Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jenis-jenis program acara televisi dibagi menjadi 2, yaitu : 

1. Program Informasi : Program Informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audiens. Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang “dijual” kepada audiens. Program informasi dapat dibagi menjadi 2 bagian besar,yaitu:

  • Berita Keras atau Hard News adalah segala informasi penting dan/atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Berita keras atau hard news dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita, yaitu : Straight News, Features, dan Infotainment
  • Berita Lunak atau Soft News adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada satu program tersendiri diluar program berita. Program yang masuk ke dalam kategori berita lunak ini adalah : current affair, magazine, dokumenter, dan talk show

2. Program Hiburan : Program Hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah:

  • Permainan atau game show merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Program permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : Quiz Show, Ketangkasan, dan Reality Show.  
  • Program Musik, dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau konser. Program musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik.  
  • Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan (performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun diluar studio, di dalam ruangan (indoor) ataupun di luar ruangan (outdoor).  
  • Program Drama adalah pertunjukan atau show yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Suatu drama akan mengikuti kehidupan atau petualangan para tokohnya. Program televisi yang termasuk dalam program drama adalah film dan sinetron.

Perkembangan Televisi Di Indonesia

Televisi Republik Indonesia (TVRI) mulai mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan kegiatan Asian Games. TVRI membagi programnya dalan empat klasifikasi: 

  • Acara Penerangan : berita, laporan, ulasan, olah raga 
  • Acara Pendidikan  : agama, bahasa, matematika, kebudayaan 
  • Acara Hiburan  : musik, drama, tari, komedi, serial, quiz 
  • Acara Penunjang : filler pembangunan, filler pelayanan masyarakat 

Dengan komposisi materi programnya, TVRI melaksanakan program delapan jam sehari dan dua belas jam pada hari libur. Didukung oleh stasiun-stasiun daerah TVRI mengalokasikan, 60 % produk lokal dan 40 % produk impor. Materi impor umumnya berupa film seri, film cerita, hiburan dan olah raga yang sebagian besar di impor dari Amerika Serikat Mengapa Amerika Serikat? Karena produk-produk eks Hollywood mempunyai kelebihan antara lain: murah, kualitasnya baik, jumlahnya banyak,  temanya universal      dan bintang-bintangnya dikenal secara mendunia. Produk siaran televisi baik hiburan maupun informasi telah menjadi komoditi andalan Amerika Serikat. 

Pada tahun 1981, komposisi materi program diubah menjadi 80 % produksi lokal dan 20 % produksi impor. Perubahan ini seiring dengan penghapusan iklan dari acara TVRI.  

Program andalan TVRI adalah acara-acara yang ditujukan pada masyarakat bawah dan pedesaan. Hal ini dilakukan dengan asumsi itulah segmen penonton terbesar. 

Untuk mengantisipasi penontonnya di kota besar, tahun 1985 TVRI membuka saluran kedua di Jakarta dan diberbagai kota besar untuk memenuhi keperluan khalayak kosmopolitan. Dari tahun ke tahun TVRI menambah saluran transmisinya untuk mengusahakan agar seluruh daerah terjangkau siaran televisi. Konsep ini amat strategis meskipun mahal karena pemerintah sejak awal berketetapan menjadikan TVRI saluran informasi nasional yang mempunyai jaringan ke seluruh pelosok Indonesia Posisi ini menjadikan TVRI mass media yang paling handal dan mempersatukan wilayah Nusantara yang demikian luas.

Setelah mengudara selama 27 tahun, monopoli TVRI sebagai satusatunya televisi di Indonesia tumbang, seiring dengan munculnya Surat Keputusan Menteri Penerangan nomor 111 tahun 1991 yang mengatur deregulasi televisi di Indonesia Deregulasi ini menampilkan tiga stasiun swasta yaitu RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia, beroperasi di Jakarta dan Bandung), SCTV (Surya Centra Televisi Indonesia, beroperasi di Surabaya dan Denpasar), dan TPI (Televisi Pendidikan Indonesia beroperasi di Jakarta). 

Ketiga stasiun televisi swasta ini diijinkan menyiarkan iklan 20 % dari seluruh waktu siaran. Stasiun swasta ini juga dibatasi jangkauan siarannya, tidak diijinkan memproduksi siaran berita dan sejenisnya sendiri, diwajibkan untuk memperbanyak secara bertahap program lokal, dan juga wajib menyerahkan 15% dari perolehan bersihnya setiap tahun kepada TVRI. 

Bagaimana dengan klasifikasi program dari stasiun swasta ini ? RCTI (SCTV merupakan "Sister Company" dari RCTI) hadir dengan motto "menghadirkan pentas dunia di rumah anda", mengklasifikasikan programnya hanya dalam dua golongan besar: hiburan dan informasi. Sedangkan TPI, dengan mottonya "mencerdaskan  kehidupan bangsa", membagi acaranya ke dalam klasifikasi: pendidikan, informasi dan hiburan.

Perkembangan stasiun televisi swasta di Indonesia berkembang secara pesat setelah tiga stasiun swasta, muncul dua stasiun swasta laimya yaitu AN-TEVE dan Indosiar Mandiri dan pada abad 21-Indonesia menambah lebih banyak lagi  stasiun swasta televisi. 

Alasan apakah yang mendorong pemerintah melakukan deregulasi per televisian ini? Ada empat alasan utama yang dapat diuraikan, yaitu: 

  1. Adanya keperluan saluran televisi yang lebih banyak untuk memenuhi keinginan khalayak penonton televisi di Indonesia yang jumlahnya makin lama makin besar dan kehidupan ekonominya (saat itu) makin lama makin baik. 
  2. Adanya ancaman dari Trans National Television parabola.   melalui  Sejak pemerintah mengizinkan Indonesia perorangan memiliki di antena parabola (1986), mulai saat itu bangsa Indonesia telah memasuki era "Open Sky Policy” (kebijaksanaan udara terbuka) yang dilansir oleh negara-negara maju. Akibat dari kebijaksanaan ini, khalayak Indonesia secara bebas dapat memantau siaran televisi luar negeri dari manapun asalnya. Semakin banyak ragam siaran televisi yang masuk dan dengan mudah diterima oleh khalayak Indonesia, perlu pengimbangan siaran TVRI dan televisi swasta dengan berbagai mata acara siaran hasil produksi dalan negeri yang dirancang semenarik berlandaskan nilai mungkin Pancasila, dengan kualitas produksi yang 8 tidak kalah dengan siaran televisi luar negeri. 
  3. Timbulnya bisnis penyewaan video yang berkembang menjadi penyewaan video keliling rumah ke rumah. Usaha ini tidak bisa dikontrol, baik kualitas maupun isi programnya. Pada saat yang sama ditemukan pemancar-pemancar televisi ilegal yang menyiarkan materi acara eks video rental. Gejala ini diartikan sebagai terdapatnya keperluan yang mendesak akan program acara televisi alternatif di luar program TVRI.
  4. Adanya desakan dari sektor bisnis untuk memperdayakan media elektronik televisi sebagai salah satu  media promosi produk barang dan jasa.

Demikian artikel mengenai Perkembangan Pertelevisian Di Indonesia, mudah-mudahan bermanfaat untuk semuanya. Sekian dan terimakasih.

Komentar0

Tinggalkan komentar Anda disini:

Type above and press Enter to search.