MlatenMania.com - Bacharuddin Jusuf Habibie adalah seorang yang sangat terkenal dalam bidang kedirgantaraan, nama nya tidak hanya harum di dalam negri saja tapi juga terkenal di dunia internasional berkat karya-karya nya dan juga penemuannya yang disebut “faktor habibie” atau “teori crack“. Faktor Habibie atau yang lebih dikenal dengan teori crack ini sangat berguna dalam dunia penerbangan karena teori ini bisa menghitung keretakan pada pesawat bahkan sampai ke bagian atom. Sebelum adanya teori Habibie ini keretakan pada pesawat sangat sulit untuk dideteksi lebih awal. Teori crack ini sekarang sudah banyak digunakan oleh industri penerbangan sebagai standar dari penerbangan. Kecerdasan Habibie di bidang penerbangan dibuktikan dengan keberhasilannya menciptakan pesawat terbang pertama Indonesia yaitu N250 Gatot kaca. Pesawat ini ia disain selama 5 tahun dan teknologi yang di tanamkan pada pesawat ini di rancang untuk tetap eksis selama 30 tahun. Pesawat ini mampu terbang tanpa mengalami oleng berlebihan atau dalam istilah penerbangan disabut dutch roll. Ada juga pesawat R80, pesawat ini di rancang dengan teknologi terbaru dan tingakat keamanan yang tinggi untuk penumpang. Pesawat R80 ini dirancang oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI). PT Regio Aviasi Industri adalah perusahaan yang bergerak di bidang perancangan, pengembangan, dan manufaktur pesawat terbang. Perusahaan ini adalah perusahaan yang Habibie dirikan bersama anak sulungnya Ilham Akbar Habibie.
Profil B.J. Habibie
B.J. Habibie dan Hasri Ainun Habibie |
B.J.Habibie lahir di Pare-pare (Sulawesi Selatan) pada tanggal 25 Juni 1936 anak ke-4 dari delapan putra dan putri dari keluarga Alwi Abdul Djalil Habibie dan R.A.Tuti Marini Puspawordoyo. Ia hanya kuliah selama satu tahun di Institut Teknologi Bandung (ITB), karena pada tahun 1955, ia dikiriim oleh ibunya untuk belajar di Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule, Aachen, Jerman. Lalu B.J.Habibie menikah dengan Dr. Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai seorang dua putra dan lima cucu.
Setelah belajar di Jerman selama lima tahun, B.J.Habibie memperoleh Diplom-Ingenieur dengan prestasi cumlaude dari Fakultas Teknik Mesin Jurusan Desain dan Kontruksi pesawat terbang. B.J.Habibie muda seorang muslim taat yang sering berpuasa Sunnah Senin dan Kamis, memperoleh gelar Doctor Ingenieur di Fakultas Teknik Mesin, jurusan Desain dan Kontruksi Pesawat Terbang dengan predikat summa cum laude.
Dalam rangka memenuhi panggilan tanah airnya, pada tahun 1974 B.J. Habibie akhirnya kembali ke Indonesia. Dia memulai karirnya sebagai penasihat pemerintah bidang teknologi tinggi pesawat terbang dan teknologi tinggi yang bertanggung jawab langsung kepada presiden Republik Indonesia. Tugas ini diembannya sampai tahun 1978. Akhirnya sebelum pemilu pada tahun 1997, B.J.Habibie menyampaikan kepada keluarga dan juga sahabat-sahabat terdekatnya, bahwa ia berencana mengundurkan diri setelah masa bakti di Kabinet Pembangunan VI berakhir. Namun, manusia itu hanya berencana dan Tuhanlah yang menentukan. Pada tanggal 11 Maret 1998 melalui sidang Umum MPR, ia diangkat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia yang ke-7.
Perjalanan Politik
B.J Habibie terlibat dalam politik setelah diangkat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi pada tahun 1978. Pada tahun 1998, di tengah gejolak politik dan tuntutan reformasi, Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya, dan Habibie terpilih sebagai presiden yang baru.
Pemerintahan Habibie menghadapi berbagai tantangan, termasuk tuntutan reformasi dan krisis ekonomi yang melanda Asia pada waktu itu. Meskipun masa kepemimpinannya relatif singkat, Habibie melakukan berbagai reformasi dan membuka ruang lebih besar bagi kebebasan berpendapat.
B.J Habibie mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Presiden pada Oktober 1999, setelah kejadian kontroversial di Timor Timur dan tuntutan reformasi yang semakin kuat. Meskipun pemerintahannya memiliki keberhasilan dan kegagalan, Habibie tetap dihormati sebagai tokoh yang membuka pintu bagi demokrasi di Indonesia.
Setelah masa pensiunnya, Habibie aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pendidikan. Ia mendirikan Yayasan Habibie dan Ainun untuk pendidikan dan pengembangan teknologi di Indonesia. Pada 11 September 2019, B.J Habibie meninggal dunia di Jakarta, meninggalkan warisan sebagai tokoh yang berperan dalam pembangunan industri dan perekonomian Indonesia.
B.J Habibie, dengan visinya dalam bidang teknologi dan kontribusinya dalam dunia politik, tetap diingat sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah modern Indonesia. Warisan beliau terus menginspirasi generasi penerus untuk berkontribusi pada pembangunan dan kemajuan bangsa.
Semoga bermanfaat.
Komentar0
Tinggalkan komentar Anda disini: