TpG6BSAiBUYlBUY5TUr5GfriGi==

Mengenal Penyakit Kulit Panu

 MlatenMania.com - Panu atau yang disebut juga dalam bahasa medis (Pitryasis Versicolor) adalah sebuah infeksi jamur superfisial pada kulit, terutama dilingkungan yang panas. Hal ini disebabkan oleh jamur (Malassezia furfur). Oleh karena itu bagian tubuh yang sering terkena yaitu wajah, leher, punggung atas dan dada. Penyakit ini sering jumpai di berbagai usia dan sebagian besar terjadi pada remaja. Ketika terkena panu ada pertumbuhan yang tidak normal dari jamur disebabkan karena beberapa faktorfaktor seperti panas, kelembaban, oklusi kulit dengan dreesing, pakaian, atau kosmetik. Penyakit ini dapat ditandai dengan munculnya ruam atau bercak berwarna pada kulit. Warna kulit yang terserang juga bervariasi dari coklat, merah muda, putih pada individu yang berbeda.

Mengenal Penyakit Kulit Panu

Jamur (Malassezia furfur) sejatinya sudah ada dikulit masing-masing manusia dengan jumlah yang normal bahkan dengan individu yang kebersihannya terjaga sekalipun. Ada beberapa faktor sehingga satu individu terserang penyakit kulit panu misalnya sering berkeringat, pakaian yang tidak menyerap keringat dan ketat atau berlapis-lapis. Gejala yang timbulkan berupa perubahan warna kulit di area tertentu khususnya pada area yang sering lembab, warna yang timbulkan juga beragam tergantung warna kulit penderita misalnya kulit penderita kulitnya gelap maka bercak akibat penyakit kulit panu akan berwarna terang begitupun sebaliknya adapun gejala lain selain perubahan warna kulit yaitu rasa gatal namun rasa gatal akan terasa apabila penderita dalam kondisi berkeringat saja.

Definisi

Pitryasis Versicolor atau panu sudah lama dikenal, tetapi penyebabnya baru pada tahun 1846 dan 1847 dibuktikan oleh Eichstedt dan Sluyter. Pada tahun 1889 Baillon memberi nama Malassezia furfurPitryasis Versicolor adalah suatu penyakit jamur kulit yang kronik dan asimtomatik serta ditandai dengan bercak putih sampai coklat yang bersisik. Kelainan ini umumnya menyerang badan dan kadang-kadang terlihat di ketiak, sela paha, tungkai atas, leher, muka, dan kulit kepala.

Keluhan

Timbul bercak putih ataupun kecoklatan dan kehitaman yang kadang gatal bila berkeringat. Bisa pula tanpa keluhan gatal sama sekali, tetapi penderita mengeluh karena malu oleh adanya bercak tersebut. Pitryasis Versicolor mengenai muka, leher, badan, lengan atas, ketiak, paha, dan lipat paha. Adanya makula di kulit, skuama halus, disertai rasa gatal. Infeksi jamur superfisialis yang kronis dan asimtomatis disebabkan oleh Malassezia furfur menyerang stratum korneum dari epidermis.

Morfologi

Malassezia furfur berupa kelompok sel-sel bulat, bertunas, berdinding tebal, hifanya berbatang pendek dan tidak lurus. Malassezia furfur menghasilkan konidia sangat kecil atau mikrokonidia pada hifanya, tetapi disamping itu juga menghasilkan makrokonidia besar dan berbentuk gelendong yang jauh lebih besar daripada mikrokonidianya. Pemeriksaan mikroskopi menunjukkan adanya untaian jamur yang terdiri dari spora dan hifa yang saling bergabung satu sama lainnya.

Patogenesis

Jamur Malassezia furfur adalah jamur yang bersifat lipofilik dimorfik yang membutuhkan lipid untuk pertumbuhannya. Manusia terinfeksi bila jamur Malassezia melekat pada kulit. Awal infeksi jamur tampak sebagai sel ragi dan berubah menjadi patogen setelah ragi menjadi miselium sehingga menyebabkan tumbuhnya lesi.

Penyakit ini sering dilihat pada remaja, walaupun anak-anak dan orang dewasa tua tidak luput dari infeksi. Beberapa faktor yang mempengaruhi infeksi, yaitu faktor herediter, penderita yang sakit kronik atau yang mendapat pengobatan steroid dan malnutrisi.

Malassezia sebagai bagian dari flora normal kulit, akan menjadi patogen dengan merubah diri menjadi miselium. Perubahan ini mungkin dipicu oleh berbagai faktor, termasuk kelembaban, suhu tinggi, hiperhidrosis, ketentanan keluarga dan imunosupresi.

Gambaran Klinis Penyakit Panu

Kelainan Pityriasis versicolor sering ditemukan dibagian atas dada dan meluas dibagian lengan atas, leher, punggung, dan tungkai atas atau bawah. Penderita pada umumnya merasakan gatal ringan saat berkeringat dan didapatkan makula hipopigmentasi atau hiperpigmentasi. Pada pemeriksaan dengan lampu wood kulit yang terkena Pityriasis versicolor akan terlihat berfluoresensi menjadi kuning keemasan, fluoresensi ini dapat menunjukkan batas lesi yang terlihat jelas, sehingga kita bisa mengetahui luas lesi.

Definisi medisnya adalah infeksi jamur superfisial yang ditandai dengan adanya makula di kulit, skuama halus, disertai rasa gatal. Infeksi jamur superfisialis yang kronis dan asimtomatis disebabkan oleh Malassezia furfur menyerang stratum korneum dari epidermi.

Pencegahan

Sebelum diagnosis ditetapkan maka harus dipertimbangkan dalam beberapa hal untuk melakukan tindak lanjut dalam mekanisme pencegahan yaitu:

  1. Pencegahan faktor endogen yaitu defisiensi imun.
  2. Pencegah faktor eksogen seperti perubahan cuaca dan kelembaban.
  3. Menghindari pemakaian pakaian secara bersamaan.
  4. Menjaga kebersihan lingkungan.
  5. Mematuhi penggunaan obat antijamur yang pada umumnya lebih 1 minggu.
  6. Mementukan penggunaan obat sintetis dengan mempertimbangkan efektifitas dan keamanan obat tersebut.

Untuk mencegah terjadinya penyakit Pityriasis versicolor dapat disarankan pemakaian 50% propilen glikol dalam air untuk pencegahan kekambuhan. Pada daerah endemik dapat disarankan pemakaian ketokonazol 200 mg/hari selama 3 bulan atau itrakonazol 200 mg sekali sebulan atau pemakaian sampo selenium sulfid sekali seminggu. Untuk mencegah timbulnya kekambuhan, perlu diberikan pengobatan pencegahan, misalnya sekali dalam seminggu, sebulan dan seterusnya. Warna kulit akan pulih kembali bila tidak terjadi infeksi. Pajanan terhadap sinar matahari dan kalau perlu obat 14 fototoksik dapat dipakai dengan hati-hati, misalnya oleum bergamot atau metoksalen untuk memulihkan warna kulit tersebut.

Prognosis

Baik bila pengobatan dilakukan menyeluruh, konsisten. Pengobatan harus diteruskan 2 (dua) minggu setelah fluoresensi negatif dengan pemeriksaan lampu wood dan sediaan langsung negatif.

Pengobatan

Terapi infeksi jamur superfisial yang disebabkan oleh jamur dermatosit dapat dilakukan menggunakan:

  1. Agen antijamurtopikal, misalnya, klotrimazol, mikonazol, ekonazol, ketokonazol, oksikonazol, sulkonazol, sikloppiroksolamin, naftifin, terbinafin, butenafin, dan tolnaftat.
  2. Agen antijamur oral, misalnya, grisofulfin, terbinafin, ketokonazol, flukonazol, dan itrakozol 
  3. Terapi hipopigmentasi (leukoderma).
  4. Mencegah kekambuhan ketokenazol 2 tablet sekali minum sebulan sekali selama 1 tahun

Malassezia furfur

Jamur lipofilik Malassezia furfur adalah mikroba komensal penyebab penyakit kulit yang sulit diobati dan memerlukan pengobatan jangka panjang. Penyakit yang disebabkan oleh jamur secara umum disebut mikosis. Mikosis dapat diklasifikan menjadi dua bentuk yaitu mikosis profunda, yaitu yang menyerang alat di bawah kulit dan mikosis superfisialis, yang menyerang kulit, rambut, atau kuku.

Klasifikasi Jamur Malassezia furfur

Kingdom : Fungi

Divisi : Basidiomycota

Kelas : Hynenomycetes

Ordo : Tremellales

Familia : Filobasidiaceae

Genus : Malassezia

Spesies : Malassezia furfur

Morfologi Jamur Malassezia furfur

Malassezia furfur berupa kelompok sel-sel bulat, bertunas, berdinding tebal, hifanya berbatang pendek dan tidak lurus. Malassezia furfur menghasilkan konidia sanat kecil atau mikrokonidia pada hifanya, tetapi disamping itu juga menghasilkan makrokonidia besar dan berbentuk gelendong yang jauh lebih besar daripada mikrokonidianya. Pemeriksaan mikroskopi menunjukkan adanya untaian jamur yang terdiri dari spora dan hifa yang saling bergabung satu sama lainnya.

Karakteristik Malassezia furfur

Malassezia furfur termasuk jamur yang bersifat lipofilik dan memerlukan lipid dalam medium pertumbuhan. Koloni jamur Malassezia furfur berwarna putih hina putih susu, tumbuh denan cepat dan matang selama 5 hari pada suhu 30-37ºC. Produksi asam azelat tersebut menghambat tirosinase dan demikian mengganggu produksi melanin. Variasi warna yang tergantung pada kulit aslinya, merupakan sebab mengapa penyakit tersebut dinamakan versikolor.

Demikian artikel mengenai  Mengenal Penyakit Kulit Panu, mudah-mudahan bermanfaat untuk semuanya. Sekian dan terimakasih.

Komentar0

Tinggalkan komentar Anda disini:

Type above and press Enter to search.